BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk
membantu para siswa agar dapat memahami dirinya secara tepat, jelas,
nalar, dan logis terutama menyangkut mengenai kemampuan, potensi, bakat,
minat, sikap, dan ciri-ciri kepribadiannya sendiri agar individu siswa
dapat memilih suatu tindakan secara tepat, baik dalam kegiatan
pembelajaran, memilih program atau jurusan, memilih teman, memilih
lapangan kerja, jabatan dan karir dan sebagainya.
Dengan
menggunakan instrumen tes psikologis seperti tes bakat, tes kemampuan
umum, tes atau inventori minat dan kepribadian dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling pada umumnya dan bimbingan karir di sekolah
pada khususnya, maka hasil pengukurannya akan lebih tepat, sebab setiap
instrument yang baku telah memiliki persyaratan-persyaratan tertentu,
yaitu memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, valid, baku dan
objektif.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tes bakat?
2. Apa itu differential aptitude test?
3. Apa itu the general aptitude test battery?
4. Bagaimana penggunaan tes bakat dalam program layanan bimbingan dan konseling?
1.3. Tujuan
1. Agar kita mengetahui dan mengerti mengenai tes bakat.
2. Agar kita mengerti pelaksanaan tes bakat.
3. Mengetahui kegunaan tes bakat tersebut dalam bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tes Bakat
. Menurut para ahli dalam sekarpsikologi.blogspot.com menjelaskan :
1. F.S. FREEMAN :Tes bakat adalah
yang dirancang untuk mengukur kemampuan potensial seseorang dalam suatu
kegiatan jenis yang khusus dan dalam kisaran terbatas (1976).
2. R.S. CHOUHAN : Tes
bakat dapat didefinisikan sebagai suatu tes yang mengukur kemampuan
potensi seseorang dalam suatu aktivitas dari jenis yang khusus dan dalam
kisaran terbatas (1979).
3. KI FUDYARTANTA : Tes
Bakat adalah tes Standar Yang dirancang UNTUK mengukur kemampuan Khusus
Yang istemewa (menonjol) PADA seseorang (Yang biasa disebut Bakat). Tes Bakat Yang Telah distandar disini dapat dipakai UNTUK mendiagnosa murah prediksi bidang-bidang Dalam, Pendidikan murah Dunia Kerja.
Pengertian Bakat menurut para ahli dalam sekarpsikologi.blogspot.com :
1. FRANK S. FREEMAN : Bakat
adalah karakteristik kombinasi indikatif kapasitas seorang individu
untuk memperoleh (dengan latihan) beberapa pengetahuan khusus,
keterampilan, atau serangkaian respon yang terorganisir, seperti
kemampuan untuk berbicara bahasa, untuk menjadi seorang musisi, untuk
melakukan pekerjaan mekanik (1976).
2. R.S. CHOUHAN
· Bakat
adalah sebuah kombinasi dari memperoleh beberapa karakteristik
menunjukkan kapasitas seorang individu untuk mendapatkan beberapa
pengetahuan khusus, keterampilan, atau satu set tanggapan yang
terorganisir seperti kemampuan untuk menjadi seorang seniman atau
menjadi montir.
· Aptitude
berarti bakat individu untuk jenis tertentu kegiatan, kemampuan untuk
mendapatkan kemahiran dalam kondisi yang tepat, yaitu potensi sebagai
hadir sebagai diungkapkan oleh kinerja pada tes yang dipilih memiliki
nilai diprediksi.
3. FUDYARTANTA
Bakat adalah kemampuan Yang Lebih menonjol atau Istimewa PADA seseorang. Misalnya, seseorang Yang Mempunyai Bakat bahasa Inggris, Maka AGLOCO sangat Senang bahasa tersebut, Sangat Mudah murah cepat mempelajarinya, sehingga cakap berbahasa Inggris lisan maupun secara Baik tertulis (2001).
Bakat adalah kemampuan Yang Lebih menonjol atau Istimewa PADA seseorang. Misalnya, seseorang Yang Mempunyai Bakat bahasa Inggris, Maka AGLOCO sangat Senang bahasa tersebut, Sangat Mudah murah cepat mempelajarinya, sehingga cakap berbahasa Inggris lisan maupun secara Baik tertulis (2001).
Dari
pendapat-pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa Tes bakat adalah tes
yang mengungkap bakat seseorang,yang juga merupakan kemampuan
intelligensi khusus. Dengan mengetahui bakat seseorang,maka proses
pendidikan dapat diarahkan pada bidang-bidang yang sesuai,sehingga akan
lebih mudah mencapai hasil.
Adapun tujuan diadakannya tes bakat ini adalah:
1. Untuk mengukur bakat atau kemampuan yang mungkin telah dikembangkan atau masih terpendam dan tidak dipergunakan.
2. Dapat membantu seseorang untuk mengerti sesuatu yang mungkin dapat atau tidak dapat berhasil dikerjakannya.
2.2. Differential Aptitude Test (Tes Bakat Pembedaan)
Differential
aptitude test (DAT), dikembangkan pada tahun 1947 dengan memandukan
prosedur ilmiah dan prosedur pembakuan untuk mengungkap kemampuan
(ability) pria dan wanita pada para siswa kelas IX SMP sampai dengan
siswa kelas XII SMA/SMK untuk tujuan bimbingan kependidikan dan
bimbingan karir. Tes ini juga digunakan dalam konseling pendidikan dan
konseling karir bagi para pemuda remaja yang telah menyelesaikan
pendidikannya di sekolah dan dalam penyaringan tenaga kerja. Tes ini
juga dirancang untuk memenuhi keperluan para konselor dalam membantu
memberikan layanan bimbingan dan konseling dan bagi para psikolog dalam
membantu kliennya. Yang termasuk dalam baterai Differentian aptitude
test (DAT) adalah sebagai berikut:
1. Penalaran verbal(verbal reasoning)
2. Kemampuan angka(numerical ability)
3. Penalaran abstrak(abstrak reasoning)
4. Kecepatan dan ketelitian klerikal (clerical speed and accuracy)
5. Penalaran mekanikal (mechanical reasoning)
6. Relasi ruang(space relation)
7. Pemakaian bahasa : mengeja (language usage-1:spelling)
8. Pemakaian bahasa : tata bahasa (language usage-2 : grammer)
A. Prosedur pelaksanaan dan penilaian tes bakat pembedaan
1. Material Tes
· Buku
tes kedelapan subtes dalam perangkat tes bakat pembedaan edisi tahun
1966 tersedia dalam dua bentuk, form L dan M, masing-masing bentuk
dengan dua buku tes. Tiap buku tes memiliki empat subtes:
§ Buku tes 1 : penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran abstrak, kecepatan dan ketelitian klerikal.
§ Buku tes 2 : penalaran mekanikal, tilik ruang, pemakaian bahasa 1 : mengeja, pemakaian bahasa 2: tata bahasa
· Lembaran jawaban
Jawaban-jawaban ditandai secara terpisah dalam lembaran jawaban yang dapat diskors dengan tangan dan dengan mesin.
Pemakaian
tes tentu saja akan memilih lembar jawaban yang paling sesuai dengan
situasinya sendiri, dan dia harus menyadari keuntungan dan kerugian atau
kekuatan dan kelemahan tipe lembar jawaban yang akan digunakannya.
· Pensil
Untuk
semua tipe lembar jawaban baik yang dinilai dengan tangan maupun dengan
mesin memerlukan pensil yang runcing untuk mengerjakan jawaban ke dalam
lembar jawaban. Untuk itu, semestinya tester menyiapkan beberapa pensil
yang runcing sebagai persediaan tambahan.
· Kunci penskoran atau penilaian
Kunci
penskoran atau penilaian tersedia untuk tangan dan untuk mesin; tipe
kunci penilai yang akan digunakan bergantung dengan lembar jawaban yang
dipakai (periksa bagian prosedur penskoran atau penilaian).
· Format laporan individual
Format
laporan individual dirancang untuk pelaporan dan pemberian informasi
tentang hasil differential aptitude test untuk masing-masing individu
siswa yang di Tes.
2. Langkah-langkah pelaksanaan tes
a. Memberikan
petunjuk umum kepada siswa tentang manfaat tes dengan uraian dengan
kata-kata yang sederhana yang berkaitan dengan tes yang diberikan
(setiap subtes).
b. Penyediaan alat-alat tulis. Jika tes dinilai dengan tangan maka usahakan setiap siswa memiliki dua pensil atau pena.
c. Pembagian lembar jawaban yang tepat dan buku tes.
d. Membaca petunjuk untuk setiap subtes dalam buku tes itu sendiri. Sedangkan siswa membaca petunjuk-petunjuk setiap subtes di dalam hati.
e. Pengaturan waktu pelaksaan tes untuk setiap subtes sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan(sebaiknya memakai stopwatch)
f. Pengumpulan bahan-bahan termasuk buku tes dan lembar jawaban yang telah diisi.
3. Prosedur penilaian (penskoran)
Differential
aptitude test dapat dinilai (diskor) dengan tangan (hand scoring)
maupun dengan mesin (mechine scoring). Kuncinya berbeda antara form L
dan M. skors untuk masing-masing tes adalah jumlah jawaban yang benar.
Hanya satu jawaban yang diperbolehkan untuk masing-masing item dalam
setiap tes.
Bila
dinilai atau diskor dengan manual, diperlukan untuk memeriksa lembar
jawaban untuk menentukan apakah siswa menandai dua pilihan atau lebih
terhadap beberapa item. Jika ada dua pilihan atau lebih ditandai untuk
satu item, item itu harus diabaikan dari penilaian. Cara yang lebih
efisien untuk menangani item yang ditandai secara ganda ini dengan
menarik suatu garis merah yang sejajar melalui semua jawaban item ganda.
Bila pemberi skors menempatkan kertas di atas lembar jawaban,
tanda-tanda merah akan kelihatan melalui lubang dan item ini dengan
mudah bisa disisihkan dari perhitungan.
Pemberian
skors harus telah begitu yakin bahwa dia dengan tepat atau benar
menempatkan kertas penskoran diatas lembar jawaban dan bahwa dia
mencatat skors dalam tempat yang cocok.
B. Peranan tes bakat pembedaan dalam pemilihan program studi dan karir
Setelah
para siswa memahami bakat-bakat yang dimilikinya berdasarkan profil
hasil pengukuran tes bakat pembedaan yang diberikan kepada para siswa,
maka secara langsung berperang sebagai bahan informasi yang bermakna dan
akurat kepada siswa terutama dalam membantu mereka mengambil
jenis-jenis keputusan yang bersangkutanpaut dengan pemilihan program
(jurusan) di SMA memilih studi sambungan setelah tamat sekolah, serta
karir-karir yang perlu dipertimbangkan untuk menyongsong masa depan yang
lebih cerah.
Bagi
sekolah, skors tes bakat pembedaan ini akan bermakna terutama untuk
membantu menentukan siswa-siswa manakah yang cocok untuk ditempatkan
dalam program-program atau kegiatan ekstrakurikuler tertentu.
2.3. The General Aptitude Test Battery (GATB)
The
general aptitude test battery (GATB) dikembangkan dalam tahun 1940 oleh
united state employment servise untuk memenuhi kebutuhan tes yang bisa
dipergunakan untuk berbagai tujuan. Tes ini adalah hasil dari penelitian
yang dilaksanakan beberapa tahun dalam karakteristik pekerja dan
pengembangan tes.
Tes
bakat baterai umum (GATB) adalah suatu tes yang berhubungan dengan
jabatan yang berorientasi pada beberapa tes bakat baterai yang mengukur
sembilan bakat dalam delapan tertulis serta empat perangkat tes.
A. Penggunaan the general aptitude test battery (GABT)
Hasil-hasil
tes GATB bermanfaat dalam bermacam-macam hal untuk membantu koselor
(guru pembimbing) dalam memberikan bantuan terhadap klien, terutama
untuk:
a. Pemahaman diri klien yang lebih mendalam dalam hubungannya dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan bekat-bakatnya.
b. Menentukan
di mana klien berada, yang berhubungan dengan bakat-bakatnya, dalam
berhubungan dengan orang lainnya dalam angkatan kerja (menggunakan
norma-norma populasi pekerjaan umum).
c. Menentukan potensi bakat klien untuk jabatan khusus (menggunakan norma-norma tes bakat baterai khusus).
d. Menentukan potensi bakat-bakat klien untuk mengelompokkan jabatan (menggunakan norma-norma pola tes bakat jabatan)
e. Menentukan
potensi bakat klien dalam pendidikan dan pelatihan tertentu
(menggunakan semua norma yang telah dikemukakan dalam b,c,dan d di atas)
B. Karakteristik teknis tes bakat GATB
a. Kepraktisan
1. Waktu pelaksanaan relative singkat dengan memperoleh informasi yang cukup banyak.
2. Pelaksanaan dan penskoran dapat dipelajari dengan mudah.
3. Dua papan perlengkapan adalah kompak, mudah dibawa, dan relative murah.
4. Buku tes dan papan perlengkapan dapat dipergunakan kembali.
b. Reliabilitas
Karakteristik
studi ini sebagian besar memperhaitkan stabilitas atau konsistensi
pengukuran dan secara langsung dapat diperbandingkan dengan bentuk
pengganti.
c. Validitas
Studi validitas telah dilaksanakan pada tes GATB lebih dari dua puluh lima tahun.
d. Standarisasi
GATB
adalah suatu tes baku. Oleh karena itu, pelaksanaan tes harus dilakukan
menurut kondisi yang telah ditetapkan dan tes ini harus diskors dalam
suatu cara yang telah ditetapkan sebelumnya(manual pelaksanaan dan
penskoran GATB bagian 1). Juga, data yang berkenaan dengan kelompok
normative yang ditarik yang ditarik sebagai suatu sampel representative,
dalam menggambarkan suatu populasi (populasi pekerjaan umum).
2.4. Penggunaan Tes Bakat dalam Program Layanan Bimbingan dan Konseling
Bakat
atau kemampuan khusus sebagai potensi yang dimiliki individu siswa
perlu sekai digali agar tampil dan dapat diaplikasikan dengan tepat
sesuai dengan bidangnya. Hal ini penting sekali diterapkan khususnya
dalam rangka program layanan bimbingan karir, umumnya dalam program
layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan kemampuan individu siswa agar siswa mampu
memahami dirinya (pemahaman diri) terutama bakat-bakatnya. Dengan
mengetahui secara jelas kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, individu
siswa akan mampu untuk membuat perencanaan dan keputusan kariernya di
masa depan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari isi makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa tes bakat adalah adalah tes yang mengungkap bakat seseorang,yang juga merupakan kemampuan intelligensi khusus. Tes bakat pembedaan adalah yang dibuat
dengan maksud agar dapat mengukur kemampuan mental dari beberapa faktor
bukan hanya satu faktor saja sehingga skor yang dihasilkan tidak pula
hanya satu akan tetapi ada beberapa sesuai dengan kemampuan yang diukur.
Sedangkan tes GATB adalah Tes
bakat baterai umum (GATB) adalah suatu tes yang berhubungan dengan
jabatan yang berorientasi pada beberapa tes bakat baterai yang mengukur
sembilan bakat dalam delapan tertulis serta empat perangkat tes.
3.2. SARAN
Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi,Dewa Ketut dan Nila kusmawati.2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah;untuk memperoleh angka kredit. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut dan Nila Kusmawati.2009.Analisi Tes Psikologis Teori dan Praktek; dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhammad Nurhayadi.2009. Tes Bakat. sekarpsikologi.blogspot.com. 03- 2009 jam 02:56.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar